Kamis, 15 Mei 2014

foto










Rafting Punya Cerita



RAFTING PUNYA CERITA
Pada hari sabtu-minggu, tanggal 10-11 mei 2014 kami mengadakan pendidikan lanjut MAREPAL untuk divisi Rafting atau sering disebut juga dengan arung jeram. Sebelumnya kami sudah dibekali materi ruang pada tanggal 08 mei 2014 di ruang kelas kamus I UNRIYO. Kami berjumlah 12 orang dari anggota muda angkatan IV “sampah” dengan didampingi dari pengurus MAREPAL berangkat ke Sungai Elo di Magelang, Jawa Tengah untuk pendidikan lanjut Rafting.
Sabtu, 10 Mei 2014
Pada pukul 19.30 kami mempersiapkan peralatan dan barang-barang yang akan kami bawa untuk pndidikan lanjut rafting. Pukul 19.45 kami berdo’a bersama untuk keselamatan perjalanan kami dan dilancarkan untuk semuanya, setelah berdo’a bersama kami mulai mempersiapkan untuk berangkat. Sebagian dari kami berangkat menggunakan mobil yang di pinjam dari kampus sedangkan untuk yang lainnya menggunakan sepeda motor pribadi. Pukul 21.05 kami sampai di basecamp, lalu kami membersihkan basecamp dan memasang tikar untuk istirahat sembari menunggu yang lainnya datang. Setelah selesai membersihkan basecamp pada pukul 21.30 kami beristirahat untuk persiapan besok pendidikan Rafting.
Minggu, 11 Mei 2014
Bangun pagi pukul 04.00 lalu kami bersiap ada sebagian yang mengganti pakaian, pukul 05.27 kami memasak bersama dengan bahan konsumsi yang kami bawa setelah selesai masak pukul 06.00 kami dikumpulkan dan melakukan senam pemanasan setelah itu kami berlari disekitar basecamp, setelah pemanasan kami dikumpulkan lagi untuk pembagian kelompok, kami 12 orang di bagi menjadi 2 kelompok. 1 kelompok beranggotakan 6 orang dan itu untuk 1 perahu. Selesai senam pemanasan pukul 06.40 kami makan bersama, setelah selesai makan kami membereskan kembali alat-alat yang kami gunakankan dan prepare untuk turun ke sungai. Seblum berangkat kami mempersiapkan semuanya, mulai dari perlengkapan kelompok sampai dengan perlengkapan pribadi. Setelah selesai mempersiapkan semuanya kami berkumpul kembali disini, kami melakukan senam jeram dan mengulang kembali beberapa materi pada  saat kemarin yang di berikan pada saat materi ruang dan melakukan beberapa simulasi untuk dilapangan nanti. Pada pukul 09.05 kami turun kesungai sebelum mengarung kami berlatih untuk renang jeram dan cara resque menggunakan throwing bag sambil terus berlatih setelah semua selesai berlatih kami mulai mengarung. Pada saat mengarung banyak yang kami pelajari dan kami mencoba nya mulai dari menjadi skipper, ormet, bagaimana cara plip loop, berenang, cara mengendalikan perahu dan itu semua kami melakukannya secara bergantian sampai semuanya mendapat giliran, setiap orang pasti mendapatkan kesempatan untuk menjadi skiper di setiap ada jeram. Pada pukul 01.15 kami sudah sampai di race area disini kami beristirahat dan kami mencoba lagi berlatih renang jeram dengan melompat dari atas ke jeram didalam jeram kami disuruh untuk tetap renang jeram namun ketika sudah melewati jeram kami dituntut renang aktif untuk menghindri batu besar. Setelah semuanya sudah mencoba lagi renang jeram di race area kami istirahat sejenak setelah itu kami mulai mengarung lagi pada pukul 10.30 kami melanjutkan pejalanan menuju finish. Didalam perjalanan itu kami kembali bergantian untuk tugas-tugasnya dan jika ada air yang tenang kami turun dari perahu untuk renang dan kembali lagi mengarung. Untuk trip pertama kami melewati finish nya dan kami berhenti di area finish yang lama sekitar pukul 12.45 sampai di mendut. Disana kami beristirahat sambil menunggu jemputan mobil lalu kami membawa perahu sampai di tempat mobil menunggu, pada pukul 13.30 kami berangkat dari menduk menggunakan 2 mobil, sampai di basecamp pada pukul 13.53. Pukul 14.15 makan siang sambil beristirahat dan mengumpulkan lagi tenaga untuk trip ke 2 sampai pukul 14.35 kami mempersiapkan lagi perlengkapan untuk mengarung trip ke 2. Pukul 14.45 kami brangkat dari start kami dibagi menjadi 3 perahu dan setiap perahu didampingi oleh senior. Seperti trip pertama kami saling bergantian untuk tugas-tugas nya, sampai di race area kami beristirahat sebentar dan kembali melanjutkan pendidikan kami, di race area kami dan salah satu dari senior mencoba belajar mendayung melawan arus dari jeram dan diulangi kembali beberapa kali. Setelah mencoba melawan arus kami melanjutkan lagi perjalanan menuju finish. Di perjalanan kami kembali mendapat kesempatan untuk menjadi skipper dan yang lainnya, terus bergantian sehingga semua mendapatkan kesempatan menjadi skipper. Diperjalanan tepat pada air yang tenang kami kembali melakukan plip loop namun kali ini hanya menggunakan paddle tanpa bantuan weabing setelah plip loop kami mengarung lagi. Selama perjalanan kami di lemparkan beberapa pertanyaan dari senior dan disela-sela waktu kami di berikan game oleh senior dimana kami disuruh berdiri di atas perahu dan menjaga keseimbangan sampil perahu di dayung memutar, beberapa dari kami ada yang terjatuh setelah game kami membicarakan apa yang didapat dari game tadi. Disini kami dapatkan dari game tersebut dalam mengarung kita harus peka dan tanggap dan tentunya kita tidak boleh kehilangan konsentrasi pada saat mengarung. Jika kita tidak peka, tanggap dan konsentrasi banyak akibat yang kita dapatkan selama mengarung misalnya jatuh dari perahu dan bisa hanyut terbawa arus jika kita tidak bisa mengatasi atau mengendalikannya bisa mengancam nyawa misalnya saja bisa  terbentur batu yang ada di jeram. Pada pukul 17.00 sampai finish dan kami langsung membawa perahu ke daratan disana sudah ada mobil yang menunggu, lalu kami kembali dan sampai di basecamp pada pukul 17.30. Sesampainya di basecamp kami langsung membereskan peralatan dan mengembalikan perlengkapan yang tadi digunakan, setelah itu kami membersihkan diri, sebagian membereskan kembali basecamp dan mengembalikan tikar yang dipinjam. Setelah semuanya selesai,  pada pukul 18.58 kami melakukan evaluasi di basecamp. Kami bersama-sama mengutarakan apa saja kekurangan daripendidikan lanjut ini, evaluasi selesai pukul 19.40. Setelah evaluasi kami bersiap-siap untuk pulang ke kampus I UNRIYO. Pada pukul 20.00 kami berangkat dari basecamp menggunakan mobil dari kampus dan kami sampai di kampus pada pukul 21.00.
Oleh : Dian Ratnasari (Bewett)

Gangguan Psikologis Masa Nifas



GANGGUAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
A.    DEFINISI NIFAS
Nifas disebut juga post partum atau puerpurium adalah masa atau waktu sejak bayi lahir dan plasenta keluar sampai enam minggu disertai dengan pulihnya kembali organ-organ kandungan (Suherni, Widyasih & Rahmawati 2008, p.01).

B.     DEFINISI MASA NIFAS
1.      Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa ini berlangsung selama 6-8 minggu (Saifuddin et al, 2002).
2.      Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).
3.      Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281).
4.      Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu. ( Ibrahim C, 1998).

C.    GANGGUAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
1.      Post Partum Blues
Post Partum Blues (PBB) sering juga disebut sebagai maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelahh persalinan. Ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya.

Gejala gejala dari post partum blues diantaranya sebagai berikut:
v  Sedih
v  Sering menangis
v  Mudah tersiggung
v  Cemas
v  Labilitas perasaan
v  Sering menyalahkan diri sendiri
v  Gangguan tidur
v  Nafsu makan menurun
v  Kelelahan
v  Mudah sedih
v  Cepat marah
v  Mood cepat berubah
v  Pelupa
v  Perasaan bersalah

Faktor-faktor penyebab timbulnya post pastum blues adalah sebagai berikut:
v  Faktor hormonal, berupa perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin seta estriol yang terlalu rendah
v  Ketidaknyamanan fisik yang dialami sehingga menimbulkan perasaan emosi
v  Faktor umur dan jumlah anak
v  Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan
v  Dukungan yang diberikan dari lingkungan (suami, keluarga dan yng lainnya)
v  Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan perubahan yang terjadi
v  Ketidaksiapan terhadap perubahan peran yang terjadi pada wanita tersebut
v  Rasa memiliki bayinya yang terlalu dalam sehingga takut yang berlebihan akan kehilangan bayinya
v  Masalah kecemburuan dari anak yang terdahulu

Beberapa cara untuk mengatasi postpartum blues adalah sebagai berikut:
¯  Persiapan diri yang baik selama kehamilan untuk menghadapi masa nifas
¯  Komunikasi segala permasalahan atau hal yang ingin disampaikan
¯  Selalu membicarakan rasa cemas yang dialami
¯  Bersikap tulus serta ikhlas terhadap apa yang telah dialami dan berusaha melakukan peran barunya sebagai seorang ibu dengan baik
¯  Cukup beristirahat
¯  Menghindari perubahan hidup yang drastis
¯  Berolahraga ringan
¯  Berikan dukungan dari semua keluarga, suami, atau saudara
¯  Konsultasikan pada tenaga kesehatan atau orang yang profesional agar dapat memfasilitasi faktor resiko lainnya selama masa nifas dan membantu dalam melakukan upaya pengawasan

2.      Depresi Post Partum
Depresi post partum (berat)  dikenal sebagai sindroma depresif non psikotik pada kehamilan namun umumnya terjadi dalam beberapa mingggu sampai bulan setelah kelahiran.

Gejala-gejala dari depresi berat diantaranya sebagai berikut:
¯  Perubahan pada mood
¯ Dipenuhi rasa sedih dan menangis tanpa sebab
¯ Tenaga cepat atau sudah lelah
¯ Tidak berkonsentrasi
¯  Gangguan pola tidur
¯  Perubahan nafsu makan dan mental
¯  Terkadang muncul fobia, ketakutan akan menyakiti diri sendiri atau bayinya.

Faktor yang mempengaruhi diantaranya sebagai berikut :
1)      Faktor Konstitusional
2)      Faktor fisik 
3)      Faktor psikologis
4)      Faktor social

Klasifikasi Depresi Post Partum yaitu :
1)      Depresi ringan (kemurungan)
2)      Depresi sedang/moderat (perasaan tak berpengharapan)
3)      Depresi berat (terpisah dari realita).
Beberapa cara untuk mengatasi depresi post partum adalah sebagai berikut :
a)       Pemberian dukungan dari pasangan, keluarga, lingkungan, maupun profesional selama kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan dapat mencegah depresi dan mempercepat penyembuhan
b)     Mencari tahu tentang gangguan psikologis yang mungkin terjadi pada ibu hamil dan ibu yang baru saja melahirkan sehingga jika terjadi gejala dapat dikenali dan ditangani segera
c)      Konsumsi makanan sehat, istirahat cukup, dan olahraga minimal 15 menit per hari dapat menjaga suasana hati tetap baik
d)      Mencegah pengambilan keputusan yang berat selama kehamilan
e)      Mempersiapkan diri secara mental
f)       Menyiapkan seseorang untuk membantu keperuan sehari-hari (memasak, membersihkan rumah, belanja, dll).

Perawatan Depresi post partum
1)      Terapi bicara : adalah sesi bicara dengan terapis, psikolog atau pekerja sosial untuk mengubah apa yang difkir, rasa, an lakukan oleh penderita akibat menderita depresi
2)      Obat medis : obat anti depresi yang diresepkan oleh dokter.

3.      Psikosis Post Partum
Depresi yang paling berat, terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.

Faktor Penyebab:
1.    Faktor sosial kultural (dukungan suami dan keluarga, kepercayaan atau etnik ).
2.    Faktor obstetrik dan ginekologik ( kondisi fisik ibu dan kondisi fisik bayi )
3.    Karakter personal seperti harga diri yang rendah.
4.    Perubahan hormonal yang cepat.
5.    Marital disfungsion atau ketidak mampuan membina hubungan dengan orang lain yang mengakibatkan kurangnya dukungan.
6.    Unwanted pregnancy atau kehamilan tidak di inginkan
7.    Merasa terisolasi.

Gejala yang timbul :
1.    Curiga berlebihan
2.    Kebingungan
3.    Sulit konsentrasi
4.    Bicara meracau atau inkoheren
5.    Pikiran obsesif ( pkiran yang menyimpang dan berulang-ulang )
6.    Impulsif ( bertindak diluar kesadaran )

Pencegahan yang dapat dilakukan sebagai berikut :
1.    Pelajari diri sendiri
Pelajari dan mencari informasi mengenai depresi dan psikosa pospartum, sehingga ibu dan keluarga sadar terhadap kondisi ini. Apabila terjadi, maka akan segera mendapatkan penanganan yang tepat
2.    Tidur dan makan yang cukup
Diet nutrisi penting untuk kesehatan, lakukan usaha yang terbaik dengan makan dan tidur yang cukup. Keduanya penting dalam periode postpartum
3.    Olahraga
Merupakan kunci untuk mengurangi depresi postpartum, lakukan peregangan selama 15 menit dengan berjalan kaki setiap hari, sehingga membuat ibu menjadi lebih rileks dan lebih menguasai emosional yang berlebihan.
4.    Beritahukan perasaan ibu
Jangan takut untuk mengutarakan perasaan ibu dan mengekspresikan yang ibu inginkan dan butuhkan demi kenyamanan ibu. Jika mempunyai masalah, segera beritahukan kepada orang yang dipercaya ataupun orang yang terdekat
5.    Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat
Dukungan dari orang terdekat dari mulai kehamilan, persalinan dan pospartum sangat penting, yakinkan diri ibu bahwa keluarga selalu berada disamping ibu setiap ada kesulitan
6.    Persiapan diri dengan baik
Persiapan sebelum persalinan sangat diperlukan, ikutlah kelas hamil, baca buku-buku yang dibutuhkan.
7.    Lakukan pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rumah tangga sedikit banyak dapat membantu ibu melupakan golakan perasaan yang terjadi selama periode pospartum. Kondisi anda yang belum stabil, bisa ibu curahka dengan memasak atau membersihkan rumah.
8.    Dukungan emosional
Minta dukungan emosional dari keluarga dan lingkungan sehingga ibu dapat mengatasi rasa frustasi atau stress. Ceritakan pada mereka mengenai perubahan yang ibu rasakan, sehingga ibu merasa lebih baik dari setelahnya.

D.    PEMECAHAN MASALAH GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA MASA NIFAS
Cara mengatasinya adalah dengan mempersiapkan persalinan dengan lebih baik, maksudnya disini tidak hanya menekankan pada materi tapi yang lebih penting dari segi psikologi dan mental ibu.
Selain dengan mempersiapkan persalinan dengan baik, cara mengatasi gangguan psikologis ini juga dapat di atasi dengan Proses Adaptasi Psikologis Masa Nifas. Pada proses adaptasi masa nifas orang tua khususnya seorang ibu banyak melalui fase-fase, adapun fase-fasenya antara lain
1.      Honeymoon
2.      Bounding attachment
3.      Taking in
4.      Taking hold, dan
5.      Letting go


Selain dengan cara diatas, utnuk mengurangi dampak dari gangguan psikologis maka dibutuhkan :
1.      Support keluarga
o   Suami
o   Keluarga, dan
o   Lingkungan
2.      Support tenaga kesehatan
3.      Rasa aman dan nyaman pada saat kehamilan
4.      Persiapan menjadi orang tua, dan
5.      Dukungan emosional

KESIMPULAN DAN SARAN
A.    KESIMPULAN
Gangguan psikologi post partum diantaranya post partum blues, depresi post parum, dan psikosis post partum. Post Partum Blues (PBB) sering juga disebut sebagai maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelahh persalinan.Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari. Post partum psikosa dalah depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.

B.     SARAN
Bagi calon ibu diharapkan lebih mempersiapkan diri sebelum melahirkan agar persiapan diri baik mental, fisik dan ekonomi lebih matang. Supaya gangguan-gangguan pada masa nifas tidak terjadi.


REFERENSI